RESENSI
DIMENSI SOSIAL KEAGAMAAN DALAM FIKSI
INDONESIA MODEREN
(Disusun guna
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengkajian fiksi )
(Dosen pengampu
: Dr.Ali Imron Al-Ma’ruf,
M.Hum)
Disusun oleh :
DIYAN SAFITRI
A.310080143
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
Judul :Dimensi
Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern
(fenomena
perkawinan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana karya Ramadhan K.H Kajian
Semiotik)
Pengarang :
Dr.Ali Imron Al-Ma’ruf, M.Hum
Jumlah Halaman :
236 halaman
Harga Buku :
Rp. 40.000,-
Penerbit :
Smart Media
Jl.
Pajajaran Timur 1V/7 Sumber, Solo
Telp. 0271-721544, Fax. 0271-742560
Email: slc_teen@yahoo.com
Tahun :
Cet. 1 April 2006
Cet. 11 Mei 2010
Isi :
Buku Dimensi Sosial
Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern karya Dr.Ali Imron Al-Ma’ruf, M.Hum
ini berisi tentang kajian tentang fenomena perkawinan Lintas Agama dalam novel
keluarga permana karya Ramadhan K.H. : Kajian Semiotik.
BAB 1
Pendahuluan
Karya sastra merupakan dunia
imajinatif yang merupakan hasil kreasai pengarang setelah merefleksi lingkungan
sosial kehidupannya.karya sastra juga merupakan salah satu alternatif dalam
rangka pembangunan kepribadian dan budaya masyarakat(character and cultural
building) berkaitan erat dengan latar belakang struktural sebuah masyarakat
(kuntowijoyo, 1987:15). Novel keluarga permana karya Ramadhan K.H
merupakan novel yang fenomenal sekaligus kontroversial. Fenomenal keluarga
permana mengupas masalah-masalah yang khas indonesia sejak zaman kemerdekaan
hingga kini yakni hubungan antar umat beragama. Novel ini mencerminkan
kehidupan masyarakat indonesia modern dan kesadaran pengarangnya mengenai
masalah yang dihadapinya, dalam hal ini masalah sosial keagamaan. Keluarga
permana memenuhi kriteria sastra sebagai protret indah yang menggambarkan
masyarakat, bahkan analisis kehidupan sosial dengan segala perubahan masyarakat
(kuntowijoyo, 1991:45). Keluarga permana menyodorkan landasan filsafat
dalam memberikan penilaian tentang masalah yang dihadapi masyarakat yang hingga
kini masih tetap aktual.
Keluarga permana mempunyai jalan alur yang menatik hingga
ceritanya merangsang untuk diikuti, bentuknya padat dan bahasanya ringkas. Yang
menjadi novel ini istimewa dan penting menurut Teew (1989:188) adalah
keberhasilannya dalm mengungkapkan konflik keagamaan yang sering melanda
keluarga islam pada umumnya. Karena itu novel ini merupakan sumbangan yang
penting bagi khasanah sastra indonesia modern.
Novel Indonesia Mutakhir
Novel indonesia berkembang
pesat sejak dekade 1970-an karena didukung oleh beberapa faktor yakni: (1)
adanya maecenas sastra berhubungan dengan makin stabilnya keadaan ekonomi
indonesia, (2) kebebasan mencipta sastra (bersastra) yang relatif terselenggara
sejak tahun 1967, (3) dukungan pers yang menyediakan rubrik sastra dan budaya
dalam majalah dan surat kabar, dan (4) berkembangnya konsumen sastra terutama
dikalangan muda (sumardjo, 1982: 15-16, lihat toda, 1987: 18). Penggunaan
istilah “novel indonesia mutakhir” bukan periode atau angkatan 1970-an atau
angkatan 2000 dimaksudkan untuk menghindari polemik mengenai lahirnya angkatan
sastra indonesia yang sering menjadi perdebatan yang tak kunjung usai.
Gejala-gejala dalam sastra yang membentuk sastra indonesia mutakhir menurut
Darma menyangkut filsafat, kerinduan arkitipal dan sofistikasi dan karya
sastra.
Struktur dan unsur-unsurnya
Unsur-unsur pembangun novel
itu secara konvensional (wellek & warren, 1989: 157-159) dapat dibagi
mejadi dua yaitu unsur intrnsik (intrinsic) dan ekstrinsik (axtrinsic). Unsur
intrinsik adalah unsur-usur yang secara langsung turut membangun karya sastra
itu, yang secara aktul terdapat didalam karya sastra. Unsur ekstrinsik adalah
unsur-unsur yang berada diluar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung
turut mempengaruhi bangunan karya sastra itu.
Kajian dimensi sosial keagamaan novel keluarga
permana karya ramadhan K.H. ini dilakukan dengan metodekualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan
berbagai informasi kualitatif dengan pendiskripsian yang telitiu dan penuh
nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal, kepada fenomena
dan tidak terbatas pada pemgumpulan data melainkan meliputi analisis dan
interprestasi data tersebut (sutopo, 2006: 127).
BAB 11
Pengarang, Latar sosial budaya, dan
Karyanya
Sastrawan yang besar selalu
merupakan suatu tindakan historis (historical action), karena mengekspresikan
suatu imaji yang global mengenai manusia dan alam semesta ()Goldman,
1981:41).sastrawan sebagai individu harus diletakkan sebagai bagian dari
kelompok sosial tertentu yang merupakan elemen yang paling fondamental dalam
struktur masyarakat secara keseluruhan. Novel keluarga permana dapat
dikatakan sebagai karya sastra yang mengandung permasalahan keagamaan yang
problematis, keluarga permana dapat digolongkan sebagai sastra yang
mengemukakan masalah keagamaan, yang mengandung unsur keagamaan sebagai
problematika hidup, atau permasalahan penghayatan agama yang mempengaruhi
konflik batin tokoh-tokohnya.
BAB 111
Struktur bangunan novel Keluarga Permana
Di dalam analisis struktur
novel keluarga permana digunakan teori struktural dinamik Lucien
Goldman. Teori ini berpandangan bahwa dalam mengungkapkan wujud bangun karya,
struktur keluarga permana bertegangan dengan pengarang, kesemestaan
(universe), dan pembaca. Hawkes (1978:18) menyatskan, bahwa tiap-tiap unsur
cerita, termasuk dalam hal ini dimensi sosial keagamaan dalam Keluarga
Permana, tidak dapat bermakna sendiri atau berdiri sendiri dalam cerita.
Maknanya ditentukan oleh kaitannya dengan unsur-unsur lain yang terlibat dalam
satu situasi.
Dimensi sosial keagamaan dalam
Keluarga Permana menunjukkan adanya kemiripan sosial budaya antara
tokoh-tokoh dalam teks Keluarga Permana dengan pengarangnya, dengan hal
ini latar sosial budaya Sunda, Jawa Barat, dan latar tempat,tepatnya Bandung.
Kehadiran pengarang dan fungsi komunikasi sastra menurut juhl (dalam teew,
1984: 180) telah dipadukan dengan dunia rekaan yang memenuhi tuntutan akan
kemurnian mutlak. Tegangan antara kenyataan dan rekaan, antara komunikasi dan
pengalaman estetik merupakan esensi sastra.
BAB 1V
Dimensi sosial keagamaan dalam novel
Keluarga Permana
Kerukunan hidup antar umat
beragama di indonesia sudah lama menjadi masalah yang hangat dan hingga kini
masih sering menjadi persoalan yang sensitif. Perpindahan agama adalah
perpindahan seseorang dari satu agama keagama lain (Ratuperwiranegara, dalam
Departemen Agama, 1979: 16). Dan masalah pertama yang mendapat sorotan tajam
dalam Keluarga Permana adalah perkawinan campuran antara gadis islam
dengan pemuda katolik. Bagaimana dan dengan alasan apa pun perkawinan
campuran,di dalam Keluarga Permana antara keluarga islam dengan katolik,
bahkan mempelai perempuan (ida) mengalami perpindahan dari islam kekatolik.
Dalam masyarakat indonesia yang dikenal religius ternyata cenderung menimbulkan
berbagai ketegangan dan konflik sosial.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis struktur
novel Keluarga Permana karya Rmadhan K.H dan analisis makna dimensi
sosial keagamaan dapat disimpulkan bahwa novel Keluarga Permana memiliki
unsur-unsur yang secara fungsional saling mendukung satu dengan lainnya.
Kebulatan unsur-unsurnya membentuk keutuhan wujud bangunan novel Keluarga
Permana. Dengan demikian, unsur-unsur tersebut membentuk struktur cerita
yang utuh dalam jalinan cerita yang menarik guna mendukung totalitas makna yang
terkandung didalamnya.
Kelebihan dari buku Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi
Indonesia Modern
(fenomena perkawinan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana
karya Ramadhan K.H Kajian Semiotik)
- Bahasa yang digunakan mudah dimengerti pembaca
- Pembaca mudah mengerti isi yang terkandung dalam buku ini
Kekurangan dari buku Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi
Indonesia Modern
(fenomena perkawinan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana
karya Ramadhan K.H Kajian Semiotik)
- Menggunakan istilah bahasa yang susah dimengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar