peluka hatiku..
peluka jiwaku..
peluka cintaku..
peluka rasaku..
peluka kasihku..
peluka sayangku..
peluka senyumku..
peluka tawaku..
peluka wajahku..
peluka tubuhku..
peluka pelangiku..
dan..
peluk.. aku..
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa
peluka hatiku..
peluka jiwaku..
peluka cintaku..
peluka rasaku..
peluka kasihku..
peluka sayangku..
peluka senyumku..
peluka tawaku..
peluka wajahku..
peluka tubuhku..
peluka pelangiku..
dan..
peluk.. aku..
Dia tak pernah tau apa yang ku ingin dia tau..
mungkin sebuah senyuman akan terasa pantas untuk kebodohanku..
seorang manusia bodoh yang bermimpi tuk menggapai mentari tapi terbakar saat menyentuh kecilnya api
seorang manusia lemah yang bermimpi terbang kelangit tapi kemudian terjatuh berkeping-keping sebelum sempat mendekap awannya
mungkin sebuah kata maaf terasa lengkap menutupi kecewaku
tapi sedikit rindu masih akan terlihat lucu..
pantaskah aku merasa bangga jika nyatanya aku tertipu??
haruskah aku membencinya padahal dahulu aku begitu memujanya..
mungkin kini aku seperti kapas yang tertiup angin
melayang jauh dipadang kesunyian
beribu benang kerinduan tersulam tapi tak satupun yang terbentang
dan mungkin saat ini aku hanya ingin seperti mentari yang merasa cukup bersahabat bila dengan pagi..